TERBUKANYA LAPANGAN PEKERJAAN SEBAGAI DAMPAK DARI EKONOMI DIGITAL

KSEI UIN SAIZU PURWOKERTO
3 Min Read

Dunia saat ini mengalami perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat. Perkembangan teknologi informasi ini sering kita sebut dengan era revolusi 4.0 yang memberikan dampak signfikan pada sektor ekonomi. Indonesia termasuk dalam Negara dengan pengguna internet yang terus meningkat. Pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau meningkat 7,96 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 132,7 jiwa. Jumlah pengguna internet pada tahun 2017 tersebut mencakup 54,68 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta jiwa (Sayekti, 2018). Melalui ekonomi digital, perekonomian Indonesia saat ini berkembang secara pesat sehingga berpengaruh pada meningkatnya ekonomi nasional. Ekonomi digital diprediksi mampu menjawab tantangan pembangunan ekonomi yang belum stabil.

Ekonomi digital menurut Tapscott merupakan sebuah fenomena sosial yang mempengaruhi sistem ekonomi, dimana fenomena tersebut mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses terhadap instrument informasi, kapasitas informasi dan pemrosesan informasi (setiawan, 2018). Di Indonesia sendiri ekonomi digital berkembang pesat pada bidang e-commerce. Perdagangan elektronik atau e-commerce menurut Hartman, Amir (2000) dalam bukunya “Net Ready-Strategies for Success in the E-Economy” merupakan suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C) (Romindo dkk, 2019).

Digital ekonomi mempengaruhi banyak sector ekonomi. Contoh yang ada disekitar kita yaitu pada bidang Transportasi, Kesehatan, dan Perbankan. Salah satu digital ekonomi yang membawa perubahan drastis di Indonesia yaitu kehadiran Gojek pada 2010. Perusahaan transportasi ini benar-benar membawa perubahan pada sector transportasi yang menjadi lebih mudah. Dampak positif yang terjadi yaitu terbukanya lapangan pekerjaan yang sangat besar. Banyak orang yang kini memiliki pekerjaan, sehingga mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, beragam kemudahan yang ditawarkan oleh ekonomi digital membuka peluang-peluang baru bagi perorangan. Masyarakat dapat membangun bisnis dengan modal yang minim sebab dilakukan secara online dengan luasnya jangkauan marketing dan tidak memerlukan biaya yang besar.

Digitalisasi ini tidak hanya menjadi peluang bagi perusahaan besar seperti OVO, Gojek, dan Buka Lapak. Namun juga para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat merasakan manfaatnya, dengan terbukanya lapangan pekerjaan secara luas. Beberapa ragam bidang yang dapat ditekuni antara lain: digital printing, web developer, desain grafis, blogger, content creator, toko online, jastip, dan pengajar les online.

 

Penulis: Sarmila Agustin

Sumber:

Gambar : kumparan.com

Setiawan, Ahmad Budi. (2018). Revolusi Bisnis Berbasis Platform Sebagai Penggerak Ekonomi Digital Di Indonesia. Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi. Volume 9 No.1

Romindo, dkk. (2019). E-Commerce: Implementasi, Strategi, dan Inovasinya. Sumatra Utara: Yayasan Kita Menulis. Hlm. 2.

 

Share this Article
33 Comments