Rupiah Melemah: Ujian Nyata bagi Stabilitas Ekonomi Nasional

KSEI UIN SAIZU PURWOKERTO
4 Min Read

Pada tahun 2025, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan, mencapai rekor terendah dengan menembus angka Rp17.000 per dolar AS. Situasi ini dipicu oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia. Nilai tukar mata uang merupakan indikator penting dalam perekonomian suatu negara, mencerminkan kesehatan ekonomi dan kepercayaan investor. Fluktuasi nilai tukar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter, kondisi politik, dan dinamika pasar global. Pada tahun 2025, Indonesia menghadapi tantangan berat dengan melemahnya rupiah hingga mencapai Rp17.000 per dolar AS, menandai titik terendah dalam sejarah mata uang ini.

Pelemahan rupiah pada tahun 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, menyebabkan peningkatan tarif impor secara drastis, termasuk tarif sebesar 104% pada barang-barang dari China dan 32% pada produk Indonesia. Kebijakan ini memicu ketegangan perdagangan global dan memberikan tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Dampak dari kebijakan tersebut terlihat jelas pada pasar keuangan Indonesia. Pada 8 April 2025, indeks saham utama Indonesia anjlok 9,2% saat pembukaan pasar, memicu penghentian perdagangan sementara selama 30 menit. Sementara itu, rupiah melemah 1,8% ke rekor terendah 16.850 per dolar AS, melampaui level yang terlihat selama Krisis Keuangan Asia.

Menanggapi situasi ini, Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mengambil langkah- langkah tegas dalam menstabilkan rupiah. Senior Deputy Governor BI, Destry Damayanti, menyatakan bahwa meskipun ada tekanan, kepercayaan investor terhadap pasar obligasi Indonesia tetap terjaga. BI mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% dan melakukan intervensi di berbagai pasar keuangan untuk menjaga stabilitas mata uang.

Selain itu, ketidakpastian kebijakan moneter AS turut mempengaruhi pergerakan rupiah. Gubernur BI, Perry Warjiyo, memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga hanya sebesar 50 basis poin menjadi 4,00% pada akhir 2025, yang dapat mempengaruhi arus modal dan nilai tukar.

Di sisi lain, proyeksi pemerintah dan beberapa analis menunjukkan perbedaan pandangan
mengenai nilai tukar rupiah. Pemerintah menetapkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS di level Rp16.100 dalam RAPBN 2025, sementara beberapa analis memperkirakan rupiah
dapat menyentuh Rp17.000 per dolar AS pada akhir 2025.

Pelemahan rupiah hingga mencapai Rp17.000 per dolar AS pada tahun 2025
mencerminkan kompleksitas tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia, baik dari faktor
eksternal seperti kebijakan perdagangan global maupun faktor internal seperti kebijakan fiskal
dan moneter domestik. Upaya stabilisasi memerlukan koordinasi yang erat antara pemerintah
dan Bank Indonesia, serta kebijakan yang adaptif terhadap dinamika ekonomi global untuk
menjaga kepercayaan investor dan stabilitas ekonomi nasional.

Daftar Pustaka
Bisnis.com. (2025, Maret 12). Pelemahan Rupiah Diproyeksi Terus Berlanjut, Bakal Sentuh
Rp17.000 per Dolar AS?.
Bisnis.com. (2025, Maret 14). Jangan Takut, Ini Alasan Rupiah Tidak Akan Sampai ke
Rp17.000 per dolar AS.
Monitor Indonesia. (2024, Agustus 21). Pemerintah Patok Kurs Rupiah 2025 hingga
Rp16.100/US$.
Bisnis.com. (2024, June 4). Bos BI Ramal Rupiah Rp15.300-Rp15.700 per Dolar AS pada
2025.
Reuters. (2024, June 5). Indonesia c.bank to continue intervention to stabilise rupiah.
Reuters. (2025, April 8). Indonesia stock market falls 9%, rupiah drops to record low.
Reuters. (2025, April 9). Bank Indonesia says will act boldly to maintain rupiah stability.
Reuters. (2025, April 9). Indonesians rush to gold as rupiah and stocks plunge amid US tariff
worries.
Disusun oleh :

  1. Chintia Maya Eliza
  2. Destia Andiani
  3. Nadiva Amelia B.
Share this Article
Leave a comment