Menjadi Manusia yang Produktif dan Interaktif
Oleh :
Riska Amanati
(KSEI IAIN Purwokerto, Departement Knowledge)
Menurut pandangan islam, produktif adalah sikap ingin terus berkarya atau menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Orang yang produktif adalah orang yang tidak menganggur atau orang yang tidak berhenti berusaha.
Interaktif asal katanya dari interaksi, yaitu satu hal yang mengakibatkan aksi dan reaksi. Proses interaktif bisa terjadi pada manusia dengan manusia, manusia dengan media, dan manusia dengan Tuhan. Interaktif terkait dengan komunikasi dua arah yang bersifat saling melakukan aksi dan berhubungan sehingga ada timbal balik satu sama lain.
Dibeberapa kondisi ada yang membutuhkan bagimana suatu hubungan saling berkaitan maka interaktif dibutuhkan dikondisi ini, harus dimunculkan dan disejajrkan dengn produktif untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diinginkan.
Dari kedua unsur ini Produktif dan Interaktif tidak bisa dipisahkan jauh-jauh, karena dalam unsur produktif ini kita membutuhkan interaksi yang memberikan timbal balik ke beberapa pihak yang konsisten. Kalau apapun kegiatannya kalau tidak dilakukan secara interaktif akan kurang maksimal, sehingga komunikasi dua arah atau segala arah tidak terbangun.
Menjadi manusia yang produktif dan interaktif, apapun kondis yang terjadi maka implementasi harus diwujudkan dalam hal hal yang nyata. Dalam kondisi tertentu untuk mendapat inovasi yang unik maka perlui dibawa kedalam kondisi dimana kita bisa merasa nyaman dan senang dengan kondisi tersebut.
Semua orang punya dimensi ketakutan masing masing juga punya dimensi ketakutan masing masing dan punya feeling apa yang akan dilakukan. Kebranian untuk memulai sesuatu juga menentukan untuk bagaimana langkah selanjutnya. Tekad yang bener bener kuat dibutuhkan untuk apapun yang akan dimulai. Niatnya walmya ketika tidak didasari dengan pondasi hatapan yang kuat artinnya dalm periode yang tdak akan lama akan lumtur dan akan kembali lagi kepada momentum untuk mendapatkan keberanian tersebut.
Sumber : Materi kajian online IQIF oleh Ibnu Katsir