KSEI Inspiratif

KSEI UIN SAIZU PURWOKERTO
3 Min Read

Seorang gadis desa yang kerap kali dicemooh oleh orang-orang yang menganggap anak ini untuk berjualan kerupuk saja daripada menempuh pendidikan lebih tinggi. Namun, dukungan penuh dari orang tuanya dan keluarganya membangkitkan semangat untuk melanjutkan pendidikan. Gadis itu bernama Akhti Khasanah atau yang kerab dipanggil dengan Akhti, yang merupakan mahasiswa prodi Ekonomi Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Prof. K.Η Saifuddin Zuhri Purwokerto. Akhti membuktikan bahwa anak desa juga bisa berprestasi meskipun lahir dari keluarga yang sederhana, ia pun raih prestasi dalam hidupnya dari mulai:

  1. Juara 1 Tingkat Nasional LKTI-N Kongres IMEPI ke-XII yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  2. Juara 2 Tingkat Nasional Lomba Videografi dalam Acara Harlah HMJ PGMI UIN Walisongo yang Ke-17
  3. Juara 2 Tingkat Nasional Lomba Video Reels Competition dalam Ajang FOCEL 2024 yang diselenggarakan oleh KSEI FORKEIS UIN Alauddin Makassar
  4. Juara 2 Millenial Penggerak CBP dalam Program CBP Rupiah Purwokerto yang diselenggarakan Oleh Bank Indonesia
  5. Juara 3 Tingkat Nasional Lomba Video Kreatif Ecofest UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta 2024
  6. Juara Harapan 1 Tingkat Nasional Karya Ilmiah Tingkat Nasional dalam Ajang Pekan Ilmiah dan Olahraga yang diselenggarakan HMJ Ekonomi Islam UIN Alauddin Makassar
  7. Finalis Top 4 Tingkat Nasional Video Terbaik dalam Ajang Qris Video Competition yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara
  8. Top 6 Video Kreatif Economic Festival 2024 GenBI Purwokerto
    Awal mulai akhti mengikuti lomba waktu itu, karena ajakan teman dan sedih karena suatu peristiwa, tapi daripada berlarut-larut lebih baik ia tuangkan dalam bentuk motivasi. Intinya, yang mau di highlight di sini adalah gimana cara kita look at the bright side dan mengambil hal baik dari semua yang terjadi. Dari sini ia semakin percaya bahwa kita juga bisa mengambil hal-hal sederhana di sekitar kita untuk dijadikan ide karya kita yang who knows akan berbuah hasil yang baik. Selanjutnya, tinggal kita kembangkan lebih lanjut, belajar dari pengalaman sebelumnya, bahkan belajar dari kegagalan sebelumnya. Sebab, menurutnya mengikuti lomba bukan hanya soal menang, tapi bagaimana kita belajar dan mengembangkan diri sehingga lebih siap lagi untuk tantangan berikutnya. Bersama teman teman KSEI, ia selalu dibersamai dalam kegiatan lomba lomba. Seperti Nadea Indah Franesthi, Nadja Auludin, Royyan Quwais Al-Qarni dll.
    Menurut akhti beberapa orang mungkin ragu mengikuti lomba karena takut gagal atau merasa pesimis, padahal kalah bukanlah hal buruk. Kekalahan adalah bagian penting dari proses menuju kemenangan. Akhti menyarankan untuk memulai dari lomba yang disukai atau skala kecil, seperti di fakultas atau universitas. Seiring waktu, beranilah keluar dari zona nyaman dan coba hal-hal baru, karena mungkin saja kita menemukan minat atau kelebihan di bidang lain. Skala lomba juga bisa ditingkatkan dari lokal hingga nasional. Intinya, jangan takut gagal, jangan takut kalah. Diiringi doa dan usaha, InsyaAllah pasti akan dapat hasil yang terbaik. Sehingga moto hiddupnya adalah “jangan katakan tidak bisa kalo belum pernah mencoba”
Share this Article
Leave a comment