Indonesia Termasuk Salah Satu Negara yang Berpotensi Terkena Resesi

KSEI UIN SAIZU PURWOKERTO
3 Min Read

Menurut KBBI Resesi adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri).

Menurut National Bureaus of Economic Research (NBER) AS, resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran.

Resesi diawali dari pelemahan ekonomi global yang memengaruhi perekonomian dalam negeri negara negara di dunia. Semakin kuat ketergantungan ekonomi satu negara pada perekonomian global maka semakin cepat pula terjadinya resesi di negara itu.

Indonesia sangat berpotensi sekali terhadap peningkatan resesi karena adanya pemutusan hubungan kerja pada beberapa perusahaan, dapat dilihat saat kemarin sejak awal pandemic sampai sekarang ini, turunnya ekspor dan investasi serta penurunan penerimaan negara dari pajak serta diturunkannya target pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan Indonesia masih dibayangi ancaman dari resesi. Namun resiko terhadap resesi yang akan dihadapi Negara Indonesia terbilang cukup rendah, hanya 3% dibanding dari Negara lain yang tingkatan resesinya cukup tinggi. Hal itu diungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bloomberg.

“Survey dari Bloomberg ada negara yang risiko resesinya bisa mencapai di atas 70%. Nah tadi ditanyakan Indonesia ada di ujung bawah tapi tetap ditanyain gitu. Kita (Indonesia) relative dalam situasi yang tadi disebutkan risikonya 3%,” katanya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7/2022).

Mentri Keuangan Sri Mulyani juga meyakinkan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat ini masih cukup positif atau masih relative aman. Ia pun membandingkan dengan kondisi krisis keuangan pada tahun 2008. Yaitu dunia Global mengalami resesi ekonomi dan Indonesia pun mengalami resesi,adanya krisis finansial tersebut tidak hanya menghancurkan sendi-sendi sektor keuangan tetapi juga berdampak pada sektor rill domestik Indonesia, yang dimana pada saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di tahun 2008 sebesar 6,01%, turun menjadi 4,63% di tahun 2009.

“Artinya harus belajar dari krisis global 2008, 2009, sektor korporasi, finansial, APBN, moneter, semuanya mencoba memperkuat diri sendiri pada saat hadapi risiko sekarang ini. Kita dalam situasi daya tahan masih lebih baik, makanya disebut rating lebih kecil,” Pungkasnya.

Dari perkataan tersebut, Indonesia bisa belajar dari keadaan resesi yang bisa membuat Indonesia tidak masuk ke dalam jurang resesi yang dimana nantinya akan membuat keadaan keuangan Indonesia menjadi krisisi ekonomi.

 

Sumber:

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6176958/aduh-ri-ternyata-masih-dikejar-kejar-resesi-ini-penjelasan-sri-mulyani (sumber kutipan)

Jurnal Ekonomi KIAT

Vol. 30, No. 2, Des 2019

https://dpmptsp.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2020/09/Mengenal-Arti-dan-Penyebab-Resesi.pdf

 

Sumber gambar : pixabay.com

 

Share this Article
25 Comments