IDE BISNIS RUMAHAN DENGAN MODAL KECIL YANG MENGUNTUNGKAN SAAT PANDEMI COVID-19
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, banyak masyarakat menjadi risau dan panik. Penyebaran virus ini semakin mendunia dan telah memakan banyak korban jiwa. Karena adanya virus ini, pemerintah menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19. PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19 (Pemenkes Nomor 9 Tahun 2020). Pasalnya, kebijakan ini memiliki dampak bagi aktivitas masyarakat terutama pada sektor ekonomi.
Para pencari kerja baik yang baru lulus atau para karyawan yang terkena PHK tidak bisa lagi mengandalkan peluang kerjanya yang semakin berkurang. Mereka harus berupaya untuk berwirausaha walaupun dengan modal kecil atau usaha berskala kecil seperti usaha rumahan. Wirausaha baru dalam rumahan semakin bertambah pesat jumlahnya. Mereka berupaya menjual apa saja yang bisa mereka jual, baik dari produk buatan sendiri ataupun sebagai reseller suatu produk.
Bisnis merupakan setiap aktivitas untuk menyediakan barang dan jasa bagi orang lain dengan cara menguntungkan atau mendapatkan profit (Nickels dan Hugh, 2015). Meskipun masyarakat dianjurkan untuk tetap berada dirumah, tetapi masyarakat harus tetap bisa mendapatkan income (penghasilan) untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Pasti banyak orang-orang yang memikirkan tentang bagaimana caranya supaya untuk tetap survive. Contohnya, dengan memulai bisnis berbasis online seperti berjualan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi lewat media sosial. Ide dan gagasan untuk berbisnis online ini diharapkan dapat menjadi inovasi masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya lagi atau sebagai usaha sampingan di rumah.
Berikut ini ada jenis-jenis usaha yang bisa dilakukan pebisnis pemula, tidak memerlukan modal besar, dan dapat mendatangkan keuntungan yang menjanjikan di tengah pandemi Covid- 19:
Pertama, bisnis makanan dan minuman rumahan, bekerjasama dengan grab food/go food/ dan semisalnya. Dengan adanya kebijakan PSBB, maka banyak masyarakat yang lebih memilih untuk melaksanakan aktivitas di rumah. Makanan dan minuman adalah kebutuhan primer, mau tidak mau setiap hari pasti mereka membutuhkannya. Bisnis ini bila ditekuni bisa mendatangkan keuntungan yang menjanjikan dan bisa menjadi solusi untuk menghasilkan uang, terutama bagi yang di PHK maupun pengangguran.
Kedua, bisnis makanan dan olahan yang dibekukan. PSBB membuat masyarakat harus membatasi geraknya di luar rumah. Bisnis makanan beku merupakan solusi yang menarik untuk ditawarkan, karena makanan ini tahan lama, praktis, dan mudah untuk disajikan. Masyarakat bisa menghemat waktu untuk belanja, karena bisa langsung belanja makanan beku ini untuk stock beberapa pekan.
Ketiga, jasa logistik di tengah wabah ini, dimana masyarakat dianjurkan untuk bekerja, beribadah, dan belajar dari rumah, maka sangat diperlukan jasa distribusi atau penghantaran logistik. Modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar.
Terdapat begitu banyak peluang usaha di tengah pandemi Covid-19 ini. Bagi masyarakat terutama yang belum memiliki pekerjaan atau yang sekedar ingin memiliki usaha sampingan bisa memulai usahanya sesuai dengan kondisi keuangan dan peluang yang ada di sekitarnya yang akan terpenuhinya kebutuhan hidupmereka.
Sejak kasus Covid-19 yang diumumkan pertama kali oleh Presiden Jokowi pada awal Maret 2020, konsumen Indonesia mengalami perubahan di lingkungannya dan mengakibatkan perilaku mereka mengalami perubahan pula. Yang biasanya melakukan aktivitas jual beli tatap muka secara langsung sekarang sudah banyak yang beralih melalui sistem online (e-marketing) dimana hal ini tidak akan melanggar aturan social distancing. Ada norma baru bagi pelaku bisnis di kala menghadapi pandemi Covid-19 yang mengharuskan pelaku usaha untuk melek teknologi.
Kemajuan teknologi saat ini mendorong manusia untuk melakukan kegiatan yang lebih cepat dan mudah. E-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam suatu proses untuk membuat, berkomunikasi, dan memberikan nilai (value) kepada pelanggan (Strauss dan Frost).
Stategi e-marketing ini dianggap lebih prospektif karena memungkinkan para calon pembeli untuk memperoleh segala macam informasi mengenai produk yang dijual dan cara mudah bertransaksi melalui internet.
Author: Intania Dea Ramadhani
Referensi gambar: trusvation.com
Referensi:
Awali, Husni, dkk. (2020). Urgensi Pemanfaatan E-Marketing pada Keberlangsungan UMKM di Kota Pekalongan di Tengah Dampak Covid-19. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2(1), 3 &6.
Coyanda, John Roni. (2020). Model Technopreneur IT Mahasiswa pada Masa Pandemic Covid 19 dengan Metode Business Model Canvas. Jurnal Ilmiah Informatika Global, 11(01), 28.
Kurniawati, Sri, dkk. (2020). Bisnis Apa yang Bisa Laris di Tengah Pandemi Covid-19. Dalam PDF. Diunduh pada tanggal 27 November 2020.
http://repository.upi-yai.ac.id/782/I/Laporan%20Abdimas%20UMKM%20Surabaya.pdfRohmah, Siti Ngainnur. (2020). Adakah Peluang Bisnis di Tengah Kelesuan Perekonomian
Akibat Pandemi Coronavirus Covid-19. Jurnal ‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, 4(1), 68-69.