Gaya Hidup Mahasiswa Akibat Adanya Online Shop

KSEI UIN SAIZU PURWOKERTO
6 Min Read

Perkembangan teknologi dan informasi memberikan perubahan yang nyata di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah teknologi internet yang memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi yang telah mampu mengubah perilaku masyarakat, khususunya masyarakat Indonesia. Jaringan sosial internet juga dapat mempengaruhi tingkat kebutuhan mahasiswa dalam kehidupannya. Kebutuhan dan kewajiban sebagai mahasiswa pada dasarnya ialah belajar dan menuntut ilmu. Perubahan lingkungan sosial juga tatanan kehidupan, mahasiswa mengubah pola hidupnya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa mengekspresikan dirinya dengan mencari informasi terkait dengan tatanan kehidupannya dengan menggunakan teknologi internet. Perkembangan teknologi ini membawa banyak perubahan dalam gaya hidup mahasiswa. Internet memperkenalkan penggunanya kepada dunia maya, beragam fasilitas ditawarkan mulai dari jejaring sosial, berita, video, foto hinga berbelanja dapat ditemukan melalui akses internet. Pemilihan berkonsumsi lahiriah mahasiswa seperti pakaian, tas, sepatu, buku, dan kebutuhan lainnya dapat ditemukan melalui akses internet dengan online shop yang didapatkan dengan mudah. Gaya hidup merupakan cara hidup seseorang untuk menghabiskan waktu (aktivitas) yang mereka anggap penting dalam lingkungannya, dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya. Cara hidup yang dilakukan setiap masyarakat biasanya berbeda-beda bergantung pada aktivitasnya sehari-hari, baik karena kebutuhan maupun pengaruh lingkungan sekitar yang meliputi: keluarga, pekerjaan, komunitas, bisnis, politik, pendidikan, dan masa depan. Pada setiap kesempatan aktivitas seseorang, online shopping menjadi perbincangan oleh sebagian kalangan mahasiswa. Mereka cenderung memiliki ketertarikan dengan produk-produk online shop untuk menjaga penampilan sebagai wujud identitas diri.  Hal ini dikarenakan belanja online memiliki manfaat tersendiri bagi konsumennya yaitu hemat, baik hemat waktu, biaya, maupun tenaga, serta terjamin kualitas barangnya.

Meskipun banyak manfaat yang didapat dari pembelian melalui online shop, namun munculnya online shop ini menimbulkan perubahan gaya hidup pada mahasiswa. Salah satunya adalah perilaku konsumtif, mereka belanja lewat online bukan karena kebutuhan lagi tetapi agar terlihat fashionable. Seseorang dapat dikatakan konsumtif apabila seseorang melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Perilaku konsumtif selalu ingin mengikuti perkembangan trend yang ada, sehingga sebisa mungkin mereka segera membeli barang-barang keluaran terbaru. Mereka merasa puas dan senang apabila barang yang diinginkan sudah terbeli, meskipun pada akhirnya barang-barang tersebut tidak mereka butuhkan. Selain itu, orang-orang konsumtif saat membeli produk memilih yang bermerk agar eksistensinya dapat diterima. Perilaku konsumtif pada pemilihan barang menunjukkan adanya pengaruh modernisasi, di mana fungsi barang diabaikan dan trend barang menjadi pertimbangan utama dalam pemilihannya. Kegiatan belanja secara online ini menjadi hal keseharian dan dapat dikatakan sebuah gaya hidup konsumtif karena sudah biasa dilakukan, bahkan dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan, dan menjadi ketergantungan. Online shop telah merubah juga gaya hidup mahasiswa, yang terlihat dari perilaku konsumtif. Gaya hidup konsumtif pada mahasiswa segi penampilan serta cara bergaulnya. Mahasiswa yang memiliki gaya hidup konsumtif selalu berpenampilan menarik, mengenakan fashion bermerk, mengikuti perkembangan zaman dengan cepat, serta memiliki standar hidup menengah ke atas. Selain itu, mereka lebih banyak bergaul dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi mahasiswa melakukan pembelian melalui online shop adalah karena efisiensi waktu, akses yang mendukung dalam pembelian barang melalui online shop, serta sebagai pemenuhan kebutuhan, baik pemenuhan barang maupun pemenuhan kepuasan.

Sebagian besar mahasiswa melakukan pembelian melalui online shop karena ingin memperlihatkan eksistensinya di lingkungan sosialnya, sehingga mereka cenderung membeli barang bermerk. Inilah yang dimaksud Baudrillard dengan “orang lebih suka mengonsumsi ‘tanda’ daripada nilai guna barang yang dikonsumsinya”. Bila pada awalnya konsumsi dimaknai sebagai “sebuah proses pemenuhan kebutuhan pokok manusia”, namun kemudian konsumsi dialihfungsikan sebagai sarana mengekspresikan posisi seseorang dan identitas kultural seseorang di dalam masyarakat, yang dikonsumsi tidak sekedar objek atau barang, namun juga makna- makna sosial yang tersembunyi dibaliknya konsumsi telah beralih makna menjadi suatu proses menghabiskan atau mentransformasikan nilai-nilai yang tersimpan dalam sebuah barang. Mahasiswa tidak sadar bahwa konsumsi yang dilakukan adalah pola pembentukan yang dirancang oleh para produsen yang pada saat ini adalah adanya kelimpahan barang dan jasa juga suatu pola perubahan cara mengkonsumsi barang dan jasa. Bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan yang seharusnya memiliki nilai fungsi namun ada nilai yang di usung dari tindakan konsumsi yaitu konsumsi nilai kepuasan dan kesenangan.

 

Penulis : Farah Kholiana F.

 

Sumber gambar :

Sumber Artikel :

  1. D. Farida, “Pengukuran User Experience Dengan Pendekatan Usability (Studi Kasus: Website Pariwisata Di Asia Tenggara),” EMNASTEKNOMEDIA ONLINE, vol. 4, no. 1, pp. 1–3, 2016.
  2. Setiadi, Perilaku Konsumen.Jakarta: Prenada Media, 2005.
  3. E. Fitria, “Dampak Online Shop di Instagram dalam Perubahan Gaya Hidup Konsumtif Perempuan Shopaholic di Samarinda,” J. Ilmu Sos. dan Ilmu Polit., vol. 3, no. 1, pp. 125–126,2015.
  1. Praja, D.& Damayantie, “Potret Gaya Hidup Hedonisme di Kalangan Mahasiswa (Studi pada Mahasiswa Sosiologi Fisip Universitas Lampung),” Jurnal. Sosiol. Univ. Lampung, vol. 1, no. 3, pp. 192–193, 2011.
  2. Anugrahati, S. & Dwi, “Gaya Hidup Shopaholic sebagai Bentuk Perilaku Konsumtif padaKalangan Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta,” 2014.

Wahyuni, “Gaya Hidup Remaja Kelas Menengah Kota Pekalongan,” J. Educ. Soc. Stud.,vol. 5, no. 1, pp. 1–7, 2016.

Tamam, “Peningkatan Ecoliteracy siswa sebagai Green Consumer melalui Pemanfaatan Kemasan Produk Konsumsi dalam Pembelajaran IPS,” J. Pendidik. Ilmu Sos., vol. 24, no. 2, pp. 227–238, 2013.

Share this Article
1080 Comments