Eksistensi Pasar Tradisonal di Tengah Banyaknya Pasar Modern

KSEI UIN SAIZU PURWOKERTO
4 Min Read

Eksistensi Pasar Tradisonal di Tengah Banyaknya Pasar Modern

(Ashifa  Isnaeni Salsabilla/KSEI IAIN Purwokerto)

 

Pasar merupakan sebuah perantara yang menghubungkan antara produsen dan konsumen. Di pasar terdapat para penjual dan pembeli yang melakukan transaksi. Dimana penjual menawarkan barang dagangannya dan pembeli akan membeli barang yang dibutuhkannya. Pelaku ekonomi di pasar sendiri antara lain penjual, pembeli, pemasok barang, dan kelembagaan.

Proses perekonomian masyarakat sebagian besar ditopang dalam sebuah transaksi jual beli dan hal ini terjadi di pasar-pasar tradisional. Namun pada masa sekarang, jual beli di pasar tradisional cenderung mengalami penurunan jika dibandingkan dengan masa dimana belum ada pasar-pasar modern atau supermarket dan minimarket yang kini semakin berkembang pesat.

Pasar Tradisional merupakan tempat dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi secara langsung biasanya terdapat proses tawar-menawar. Pada umumnya pasar tradisional menyediakan bahan-bahan pokok serta keperluan rumah tangga, seperti sayuran, buah, telur, ikan, daging, pakaian, dan sebagainya. Keberadaan pasar tradisional dapat memberikan manfaat dalam pembangunan stuktur perekonomian daerah.

Pada saat ini pasar modern kian menjamur di lingkungan masyarakat sekitar. Pasar modern sudah berkembang di masyarakat baik di desa maupun di kota, bahkan sering dijumpai pasar modern berdekatan dengan pasar tradisional. Hal ini sangat berdampak terhadap keberadaan pasar tradisional. Dimana pasar tradisional akan mengalami keterpurukan yang mengakibatkan konsumen berpindah ke pasar modern. Pedagang kecil juga terkena imbasnya. Pendapatan mereka sekarang mengalami penurunan karena kurangnya pembeli di pasar tradisional. Dengan banyaknya pasar modern, para konsumen lebih memilih berbelanja di pasar modern daripada di pasar tradisional. Karena di pasar modern mereka menganggap lebih nyaman, aman, bersih, lengkap, rapi, dan berkualitas. Sedangkan di pasar tradisional mereka menganggap bahwa pasar tradisonal adalah tempat yang kumuh, banyak sampah, sumpek, bau, becek, barang kurang berkualitas, banyak copet dan lain-lain.

Pasar tradisional yang terkenal dengan kekumuhannya itu dapat menurunkan eksistensi pasar tradisonal itu sendiri, maka hal tersebut harus dihilangkan. Eksistensi pasar tradisional harusnya lebih ditingkatkan untuk menunjang  perekonomian daerah. Dimana pasar tradisional mengedepankan keunggulan yang tidak dimiliki oleh pasar modern, di antaranya yaitu tawar-menawar, interaksi sosial yang kuat, harga di pasar tradisional relatif lebih murah di bandingkan pasar modern, pasar tradisional buka lebih pagi, dan pasar tradisional terkait erat dengan kebudayaan suatu bangsa, karena itu keberadaannya perlu dilestarikan.

Dengan demikian, perlu dilakukan revitalisasi pasar tradisional. Revitalisasi pasar tradisional berarti meningkatkan sumber daya potensial yang ada pada pasar tradisional sehingga mampu meningkatkan daya saing pasar tradisional tanpa menghilangkan kekhasan dan keunggulan yang dimiliki pasar tradisional tersebut. Pemerintah perlu mengatur tatanan dan keberadaan pasar tradisional dan pasar modern agar keduanya bersaing secara sehat. Pemerintah juga harus menyiapkan pengembangan pasar yang lebih tertata, pemberdayaan koperasi, dan usaha kecil menengah untuk mendorong perekonomian daerah. Selain peran pemerintah, peran pedagang pasar tradisional sendiri juga sangat diperlukan. Tindakan yang bisa dilakukan pedagang pasar tradisional adalah mempertahankan kualitas barang-barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut, menyesuaikan harga pasar, jujur dalam bertransaksi, dan menjaga kebersihan lingkungan pasar. Kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan pasar tradisional, sehingga pasar tradisional menjadi tempat yang nyaman untuk berbelanja dan menarik perhatian konsumen untuk melakukan transaksi di pasar tradisional.

 

Sumber:

http://jurnal.amaypk.ac.id/index.php/jbma/article/view/32/30

https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/amwal/article/view/240

https://media.neliti.com

picture by BeritaSatu.com

 

TAGGED: ,
Share this Article
1457 Comments