Ancaman Resesi Optimalisasi Peran Ziswaf Bisa Jadi Solusi
(KSEI IAIN Purwokerto)
Menyusul ancaman resesi, masyarakat diharapkan tetap tak melupakan semangat berbagi di antaranya melalui zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ziswaf) guna meringankan beban sesamanya akibat pandemi Covid-19 itu. Menurut CEO Rumah Zakat, Nur Efendi solusi dari langit itu merupakan jawaban atas situasi sulit yang diakibatkan sebaran virus corona. Terlebih potensi zakat sangat besar, namun tergali secara optimal. Potensi zakat nasional, sebutnya mencapai Rp 233 triliun. Dari angka tersebut, jumlah yang terhimpun baru sekitar 4,3%, atau senilai Rp 10,07 triliun. Padahal, berdasarkan penelitian Rp 1 miliar dana zakat bisa nerkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 0,12%. Kita masih harus mengoptimalkan penghimpunan dana ziswaf sehingga kita dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia di saat situasi yang cenderung kurang menggembirakan ini, karena ini bisa jadi bagian dari problematika akibat dampak pandemi.
Karena itu sejak Maret lalu, pihaknya melakukan pemokusan kembali program pemanfaatan pengelolaan dana Ziswaf dengan berkonsentrasi pada penanganan Covid-19. Termuktahir, mereka melakukan optimalisasi dana tersebut untuk serangkaian program pemberdayaan. Diantaranya adalah wakaf UMKM, sahabat kebaikan, hingga membuka program tabungan qurban dengan menggandeng dua bank yakni Mega Syariah dan Jatim Syariah. Sebelumnya, khusus qurban, mereka melakukan pengemasan menjadi kornet dan rendeng agar tahan lebih lama dan mudah didistribusikan. Wakaf UMKM sendiri merupakan program untuk membantu pelaku UMKM. Saat ini mereka telah menyalurkan bantuan wakaf kepada 1.204 UMKM yang tersebar di 24 kota dan kabupaten. Targetnya, sebanyak 50 ribu UMKM mendapat dana bantuan wakaf. Sedangkan, sahabat kebaikan merupakan kemasan dari agenda padat karya yang diinisiasi pemerintah sebagai upaya menurunkan angka pengangguran akibat terdampak pandemi Covid-19.
Dalam pelaksanaanya, Rumah zakat mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan penghimpunan dana Ziswaf untuk disalurkan kepada mereka yang terdampak Covid-19 melalui program pemberdayaan.Sedangkan untuk tabungan qurban (Taqur) terutama untuk pelaksanaan untuk pelaksanaan tahun depan, program tersebut bertujuan untuk ikut berkontribusi dalam penciptaan ketahanan pangan. Di luar layanan tersebut, penyaluran selama ini dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan di 1.683 kota dan kabupaten di 33 provinsi. Langkah tersebut semata untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berkurban. Program itu sendiri masih harus digenjot sosialisasinya. Pasalnya dari pengalaman tahun lalu, baru sekitar 13 orang yang memanfaatkannya dengan nilai Rp 33 juta.
Sumber :