
Dalam perspektif Islam, konsepsi Ekonomi Islam menawarkan etika dalam melangsungkan interaksi usaha sesuai prinsip syariah, baik yang berkaitan dengan permodalan, proses produksi maupun pemasaran produk. Tidak semua masyarakat memahami konsepsi ekonomi Islam ini, sehingga tidak berdaya secara ekonomi.
Karena itu, pemberdayaan masyarakat sesuai perspektif ekonomi Islam perlu dilakukan demi peningkatan kesejahteraan ekonomi di masa yang akan datang. Namun, sebagian besar upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan pemerintah, walau sebenarnya tanggung jawab seluruh komponen, baik pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat maupun masyarakat sendiri. Asal telah sesuai dengan konsepsi ekonomi Islam, program pemberdayaan masyarakat seperti itu tidak menimbulkan masalah.
Indonesia harus berbenah diri untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang kompetitif dan berkualitas global. Agar mampu bertahan dan dapat memanfaatkan peluang yang ada, maka pemberdayaan ekonomi islam harus meningkatkan daya saing industri halal untuk meningkatkan daya saing tersebut maka harus memiliki jiwa kewirausahaan dan jiwa inovasi yang dimiliki harus mampu menjadi motor penggerak untuk meningkatkan daya saing industri halal.
Dengan meningkatnya daya saing industri maka pada gilirannya akan mendorong terciptanya daya saing. Untuk dapat mempertahankan eksistensi ekonomi islam maka dibutuhkan suatu strategi, salah satunya dengan menciptakan berbagai keunggulan dan kekhasan yang dihasilkan serta perlu dilakukan kolaborasi dengan melibatkan pesantrenkhususnya dalam hal transfer keahlian bagi para anggota industri, dalam wadah inkubator agar dapat membantu meningkatkan kinerja yang lebih baik, baik dalam pendampingan manajemen dan ketrampilan lainnya.
Oleh sebab itu dengan adanya kolaborasi maka akan membawa pengaruh dalam banyak aspek dan berpotensi mampu memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan pekerjaan dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi yang besar dalam transformasi struktural bangsa ke arah modernisasi kehidupan masyarakat yang menunjang pembentukan daya saing nasional.
Srategi Pemberdayaan Sesuai Perspektif Ekonomi Islam
Proses pemberdayaan pada intinya adalah ditujukan guna membantu sumber daya manusia (SDM) yang memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan yang terkait dengan kemampuan diri mereka, termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan kegiatan.
Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya masyarakat miliki antara lain, melalui daya dari lingkungannya sendiri. Adapun tiga tahapan dalam pemberdayaan yaitu :
- Pemberdayaan pada mitra ruhaniyah
Degradasi moral atas pergeseran nilai masyarakat Islam saat ini sangat mengguncang masyarakat Islam. Kepribadian kaum muslimin terurama generasi muda begitu gampang terbawa arus kebudayaan negatifbarat, hal ini juga diperparah dengan gagalnya pendidikanagama. Untuk keluar dari masalah ini masyarakat Islam harus berjuang keras mendisain kurikulum yang benar-benar berorientasi pada pemberdayaan total ruhaniyah Islamiyah yang tidak bertentangan dengan perjuangan kebenaran ilmiyah dan kemodernan.
- Pemberdayaan intelektual
Umat Islam yang berada di Indonesia bahkan dimanapun sudah jauh tertinggal dalam kemajuan dan penguasaan teknologi. Untuk itu diperukan berbagai upaya pemberdayaan intelektual sebagai perjuangan besar.
- Pemberdayaan ekonomi
Masalah kemiskinan menjadi demikian identik dengan masyarakat Islam. Dan pemecahannya merupakan tanggung jawab umat Islam sendiri. Situasi ekonomi masyarakat Islam Indonesia bukan untuk diratapi melainkan untuk dicari jalan keluarnya. Untuk keluar dari himpitan ekonomi ini diperlukan perjuangan besar dan gigih dari setiap komponen umat, bahwa seorang manusia harus mampu menguasai life skill atau keahlian hidup.
Penulis : Lutfi Azizah
Sumber Gambar :
https://id,pinterest.com/pin/863706034768261193/
Sumber referensi :
Supeno, Edy Imam. “Strategi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren dan Penguatan Daya Saing Industri Halal Dalam Upaya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”. Jurnal Ekonomi Syariah. Vol. 06 No. 02. November 2019:76-94
Muslim, Aziz. “Pendekatan Partisipatif dalam Pemberdayaan Masyarakat”. Jurnal Ilmu- ilmu agama. Vol. VII. No. 2. Desember 2007.
Basuth, Abdul. Ekonomi Kemasyarakatan: Visi dan Strategi Pemberdayaan Sektor Ekonomi Lemah, Yogyakarta: Gema Insani, 2009.
Kurnia, Ayumila. “Pemberdayaan Masyarakat, Perspektif Ekonomi Syariah Melalui Program Kotaku”. Lampung. PPs IAIN Raden Intang.
Ulin Nuha, Aqila Nur. “Analysis On The Strategi Of Community Empowerment Through Tourist Village Based Upon The Islamic Economic Perspective In Wonokerto Village, Sleman Regency”. Yogyakarta.