Strategi Investasi Pada Saat Resesi

KSEI UIN SAIZU PURWOKERTO
4 Min Read

Strategi Investasi Pada Saat Resesi

Oleh:

Tri Nur Fatimah

(KSEI IAIN Purwokerto, Departement Research and Development)

Sejak memuncaknya penyebaran virus covid-19 pada bulan maret 2020 di Indonesia, yang mana akibat dari penyebaran virus covid-19 yang tergolong cepat dan mudah menyebabkan kelumpuhan hampir disemua lini sektor kegiatan salah satunya pada sektor ekonomi nasional. Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengingatkan, Indonesia akan mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 diprediksi kembali minus antara 1,1% hingga 2,9%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Tanah Air ditengah pandemi virus covid-19 hingga akhir tahun akan berada di kisaran minus 1,7% hingga 0,6%. Melansir Forbes, 1 September 2020 resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Ada beberapa pendorong utama terjadinya resesi diantaranya yaitu: (1) Guncangan ekonomi merupakan masalah kejutan yang menimbulkan kerusakan finansial serius, (2) Utang yang berlebihan, (3) Aset.

Dengan melemahnya perekonomian nasional bukan berarti keuangan kita juga ikut melemah. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan guna untuk mempertahankan kondisi keuangan kita selama resesi terjadi salah satu diantaranya yaitu berinvestasi. Cara supaya investasi kita memiliki keuntungan ditengah resesi ini, menurut Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi “Saya rasa kalau ada resesi ini bukan merupakan satu hal yang membuat kita untuk stop berinvestasi. sebetulnya dimasa resesi ini, kita dapat kesempatan, investasi pada saham-saham dengan harga yang cukup murah jika dibandingkan dengan harga dalam kondisi normal,” kata Alvin dalam diskusi virtual, Rabu (23/9/2020).

Supaya mendapat keuntungan maksimal, Alvin menyarankan untuk mendiversikan potofolio, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian yang terlalu besar. Artinya kita harus menempatkan uang bukan hanya disaham, tetapi di reksa dana, emas, atau obligasi. Berinvestasi di pasar global pun bisa menjadi pilihan tepat untuk mendiversikan aset, karena diuntungkan dari sisi makro dan kurs mata uang yang berbeda di negara tujuan. Sementara  itu, Head Of Unit Trust and Treasures Private Client Produk, PT Bank DBS Indonesia, Mus Hidayat menambahkan, investasi perlu diarahkan pada sektor-sektor yang masih berkinerja baik selama pandemi. Beberapa sektor yang masih cuan dimasa pandemi, antara lain  sektor teknologi informasi, sektor konsumer, sektor kesehatan, dan sektor telekomunikasi, “Kalau kita lihat, tidak semua sektor mengalami pelemahan yang curam. Ada beberapa sektor yang bekerja dengan baik. Kalau mau investasi hendaknya bisa melihat (sektor) itu, untuk mengadapi volatilitas pasar yang mungkin terjadi di masa mendatang” pungkasnya.

Strategi supaya kita mendapatkan keuntungan investasi saat resesi salah satunya yaitu harus memiliki pemahaman jenis investasi beserta risikonya, setelah itu baru bisa menimbang dan menentukan jenis investasi apa yang akan dipilih. Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengatakan dalam setiap investasi memang selalu ada resiko namun tergantung dari besar atau kecilnya tingkat risiko tersebut. Oleh karena itu, sebelum memulai investasi harus pintar-pintar dalam mengatur strategi. Oleh karena itu agar risiko tersebut bisa diminimalisir, ada baiknya untuk membagi rata uang yang akan diinvestasikan, “Kalau kita bicara balance, kalau dalam investasi itu sebenarnya terdiversifikasi dengan baik sebenarnya. Maksudnya gini, kalau kita hanya beli saham saja, menjaga likuiditas saja, kita kan tidak mendeversifikasi kita hanya berkonsentrasi,” ujarnya saat dihubungi Okezone, Kamis (24/8/2020).

Selain itu lanjut Mike, uang yang diinvestasikan juga harus diperhitungkan. Jangan sampai seluruh penghasilan dialokasikan untuk investasi sehingga ketika instrumen tersebut turun tidak akan rugi. Apalagi dalam situasi ekonomi yang tidak menentu ini, likuiditas keuangan pribadi sangat penting untuk dijaga. Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar penghasilan atau pendapatan dibagi kedalam beberapa pos termask investasi, “Jadi kalau mau balance kita harus mendeversifikasi.” Ucapnya.

 

 

Sumber:

https://economy.okezone.com

http://www.kompas.com

https://amp.kompas.com/tren/read/2020/09/24/074928665/apa-itu-resesi-dan-yang-perlu-kita-pahami

sumber gambar:

detikfinance.com

TAGGED:
Share this Article
6874 Comments